Musik Sebagai Pendukung Momen Perjalanan #GoodPeople
12 Apr 16
Musik dipercaya membantu kita untuk berelaksaksi, meningkatkan mood, dan juga memberikan ketenangan bagi pikiran kita. Musik telah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari, baik saat bekerja, mengerjakan tugas, memasak, hingga mengemudi. Masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di kota besar seperti Jakarta, banyak menghabiskan waktunya di mobil karena terjebak dengan kemacetan lalu lintas baik di hari biasa maupun saat akan liburan. Mendengarkan musik di perjalanan merupakan salah satu cara untuk menghilangkan penat dan meredakan emosi karena kemacetan atau perjalanan jauh bahkan menganggap mendengarkan musik di mobil memiliki efek seperti travelling sesaat.
Menurut penelitian Los Angeles In-Car Listening Survei yang dilakukan oleh Arbiton/ Edison, 1999, menyatakan bahwa dari 1.000 pengemudi yang disurvei, sebanyak 95% mengemudikan mobilnya sambil mendengarkan musik. Baik musik yang berasal dari radio, CD, kaset, iPod, MP3, ataupun melalui iTunes hingga Spotify.
Didukung dengan survei yang dilakukan oleh Allianz “Your Cover” Insurance 2014, Claims Journal, menyatakan bahwa dari sebanyak 1.000 pengemudi, sebanyak 25% alasan pengemudi mendengarkan musik ketika mengemudi adalah untuk meningkatkan konsentrasi, dimana konsentrasi tinggi merupakan salah satu faktor yang memastikan keamanan saat mengemudi. Sebuah studi di Belanda juga menguji dampak musik saat mengemudi pada pengendara dengan usia 19 dan 25. Mereka diminta untuk membuat playlist lagu yang disukai untuk diputar saat berkendara selama 30 menit di jalanan yang monoton. Studi tersebut menghasilkan bahwa para pengemudi merespon lebih baik kecepatan mobil yang berada di depannya dibandingkan dengan pengemudi yang mengemudi tanpa musik. Musik diperkirakan meningkatkan energi dan kewaspadaan dari pengemudi.
Salah satu studi dari Populus kepada sebanyak 2.000 pengemudi, mengungkapkan bahwa musik dengan hentakan cepat seperti Hip-Hop atau Heavy Metal dapat memberikan pengaruh pada pengemudi sehingga memacu kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, sementara musik klasik dan POP lebih membantu pengemudi untuk mengemudi dengan lebih stabil dan tenang. Namun, The British Royal Socrety For Prevention of Accidents (RoSPA, 2007) menyatakan bahwa volume dari musik yang dimainkan lah yang harus menjadi perhatian, karena volume yang tinggi dapat menurunkan tingkat kewaspadaan pengemudi sehigga dapat membahayakan saat mengemudi.
Selain memperhatikan musik berikut volume yang dimainkan, pengemudi juga harus memastikan aspek kendaraan lainnya untuk menikmati momen saat mengemudi dengan nyaman dan aman. Salah satunya adalah ban, sebagai satu-satunya bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan jalanan. Goodyear EfficientGrip SUV bisa menjadi pilihan terbaik dalam memastikan pengemudi untuk mengemudi dengan nyaman tanpa kebisingan yang didukung oleh teknologi Quiet Tred.
“Teknologi Quiet Tred pada Goodyear EfficientGrip SUV menyempurnakan desain karkas dan pola telapak, sehingga memungkinkan untuk meminimalisir getaran dan suara jalan. Selain itu, ban ini juga didukung dengan High Grip Design, banyaknya gigi pada tepian yang menghasilkan kepadatan blade sehingga memberi kemampuan prima pada penguasaan kemudi dan pengereman di kondisi jalan basah. Ban ini memastikan pengemudi dan penumpang dapat menikmati perjalanan harian maupun liburan dengan worry-free dan tentunya sangat nyaman.” Ujar Yedi Sondy, Direktur Penjualan dan Marketing Goodyear Indonesia.
#GoodPeople, pastikan kalian menikmati momen perjalananmu dengan nyaman dan aman. Pilih musik kesukaanmu dan pastikan volume yang dimainkan tetap membuatmu awas dengan keadaan sekitar. Pilih ban terbaik dengan kondisi prima juga merupakan prioritas yang semakin mendukug keamanan dan kenyamanan perjalanan juga kamu bersama dengan orang tercinta.
Source of references:
- Driving with Music: Cognitive –Behavioural Implications by Dr Warren Brodsky, 2015
- http://blog.esurance.com/does-music-make-you-an-unsafe-driver/#.VwsdYfl97IU
- http://www.huffingtonpost.com/2013/07/08/commuting-stress_n_3530124.html