Goodyear Formula Drift Malaysia
05 May 10
Menyusul kesuksesan Goodyear Formula Drift Thailand, Goodyear dan ESPN Sport dengan bangga mempersembahkan kembali Goodyear Formula Drift. Kali ini sebagai acara klimaksnya, Goodyear Formula Drift digelar di Malaysia, tepatnya di Malaysia Agro Exposition Park Serdang (MAEPS) pada 19 dan 20 Desember 2009 lalu.
Dilaksanakan di akhir pekan, Goodyear Formula Drift (FD) Malaysia dilangsungkan sesudah Goodyear Formula Drift Singapura pada Juli 2009 dan Thailand pada Oktober 2009.
Lokasi MAEPS sendiri berada di dalam UPM Serdang dan bukanlah lokasi yang sudah terkenal untuk event balap lain sebelumnya. Tetapi pemilihan lokasi ini terbukti sangat jitu, terutama dengan permukaan lintasan yang masih baru dan mulus, sehingga para peserta bisa dengan leluasa unjuk kebolehannya dalam drifting.
Acara ini diikuti 54 Peserta datang dari berbagai negara d Asia Pasifik, termasuk Jepang, Selandia Baru, Filipina, China, Thailand, Singapura, Indonesia dan Malaysia. Seluruh peserta hadir dengan kesiapan penuh untuk memamerkan kemampuannya dalam presisi dan kontrol kendaraan yang mengaggumkan. Goodyear Formula Drift Malaysia sejak awal sudah menjanjikan akan menyuguhkan event yang memberi adrenalin-pumping with a raw action and colossal energy!
Babak latihan dan kualifikasi dilakukan pada hari Sabtu dan belum terlalu dipadati pengunjung. Jumlah peserta kali ini lebih banyak daripada Goodyear Formula Drift Thailand yang berlangsung kurang lebih sebulan sebelumnya.
Kali ini, Goodyear Indonesia Drift Team diwakili Rifat Sungkar dan Rhenadi Arinton. Meskipun Rifat Sungkar sudah harum namanya sebagai pembalap, namun ajang Goodyear Formula Drift Malaysia ini adalah ajang kompetisi internasional pertamanya dalam hal Formula Drift.
Sementara Rhenadi Arinton bergabung karena prestasi yang didapatkan di ajang Formula Drift sebelumnya diadakan di Thailand dan Singapore. Rhenadi Arinton adalah drifter pertama yang membawa bendera Indonesia dan langsung masuk ke dalam 16 besar.
Menurut Edwin Caesar Perdana Putra dari PT Goodyear Indonesia Tbk, sejumlah drifters memang terpaksa ditolak untuk berpartisipasi, karena tidak sesuai dengan regulasi Formula Drift, terutama menyangkut kapasitas mobil yang digunakan. Padahal di antara peserta yang ditolak, ada yang sebelumnya pernah berkompetisi di Amerika Serikat. Rupanya Goodyear ingin agar cabang olahraga yang baru tumbuh ini dapat besar dengan penuh integritas. Tentunya penegakan regulasi ini dapat menjadi pelajaran penting juga bagi para drifters muda yang belum sempat turut berlaga di ajang ini.
Baik Rifat Sungkar maupun Rhenadi Arinton sama-sama boleh dikatakan masih hijau dalam ajang kompetisi ini. “Spesifikasi teknis saja banyak yang baru saya pelajari dalam event kali ini. Jadi benar-benar memberi pelajaran yang berharga,” ungkap Rifat Sungkar.
Di babak kualifikasi 54 peserta berhasil dipan gkas hingga mendapat peserta yang siap berkompetisi di babak 32 besar. Setiap pembalap diberi kesempatan 2 kali untuk menjajal kemampuan.
Meskipun belum dipadati penonton, session ini berlangsung menegangkan, bahkan bagi peserta yang sudah banyak makan asam garam. Salah satunya adalah penampilan Mike Whiddet a.k.a. Mad Mike, pemenang Goodyear Formula Drift Thailand dan favorit juara di event ini. Mad Mike bersusah payah lolos dari babak kualifikasi dan akhirnya hanya lolos di peringkat 19.
Di babak ini, Rifat Sungkar yang mengendarai Proton Waja R3 RWD lolos dari babak kualifikasi di urutan ke-10 dan Rhenadi di urutan ke-28.
Memang di dalam Formula Drift, para peserta tak hanya dinilai dari kecepatan saja. Elemen penilaian mencakup speed (faster is better), line (ketepatan jarak pada arah yang ditentukan), angle dan kesan keseluruhan. Kriteria subyektif ini yang justru melahirkan drama dan keseruan saat menonton Goodyear Formula Drift. Skor tertinggi adalah 100 poin.
Kompetisi dilanjutkan hari Minggu dengan penonton membludak. Kali ini semua drifters harus melalui tandem battles, di mana rivalitas berlangsung head-to-head. Umumnya peserta masih harus berkompetisi 2 putaran, sebelum pemenangnya diumumkan. Penonton juga berhak meminta peserta favorit untuk mengulang kembali duelnya. Teriakan “one more time” berulang kali terdengar dikomandoi sang MC, jika penonton belum puas atau masih penasaran dengan kegapaian peserta yang tengah berlaga. Jika juri mengizinkan, maka laga antara dua drifters itu bisa diulang, sehingga penentuan pemenangnya lebih akurat.
Sayang sekali di babak 32 besar ini, Rifat sudah harus bertemu dengan Thai Drift Kings, Kiki. Langkah Rifat pun terpaksa terhenti di babak 32 besar ini. Kiki sendiri berhasil melaju hingga babak final dan akhirnya berhasil menjadi runner up di ajang Goodyear Formula Drift Malaysia ini.
Sementara Rhenadi yang mengendarai Nissan Silvia 180sx tahun 1995 lebih beruntung dan lolos dari ketatnya persaingan di 32 besar dan mengikuti babak 16 besar. Sayangnya langkah Rhenadi akhirnya terhenti di babak 16 besar. Namun sebagai permulaan, prestasi yang diraih kedua drifters ini sudah melampaui target.
Untuk mendemonstrasikan kemampuannya Goodyear Indonesia Drift Team dibekali Goodyear Eagle RS Sport. Fitur advance pada high performance tire ini memang sangat krusial dalam Formula Drift, khususnya karena olahraga ini menuntut presisi dan kontrol terbaik. Dengan ban Goodyear, para pembalap bisa mendapatkan traksi dan respons yang baik pada saat mobil melakukan sliding di lintasan, akibatnya mereka juga dapat mencapai line yang ditentukan dan mendapatkan angle yang diinginkan.
“Goodyear memberikan support yang sangat berarti untuk saya baik materi maupun dukungan moral. Saya sangat berterima kasih,” ungkap Rhenadi Arinton yang menargetkan naik podium di kompetisi berikutnya.
Pertarungan klimaks berlangsung antara Tengku Djan (Malaysia) dan Kiki (Thailand) di babak final yang dramatis. Tengku Djan dari Malaysia berhasil duduk sebagai juara pertama. Sorak sorai dan tepuk tangan bersahut-sahutan menyokong kemenangan jagoan tuan rumah ini. Tengku Djan memang salah satu pembalap Formula Drift terbaik di Asia Pasifik. Dari 3 rangkaian kompetisi Goodyear Formula Drift di 2009, Tengku Djan berhasil 2 kali duduk sebagai pemenang.
Goodyear Formula Drift Malaysia adalah puncak dari 3 event Formula Drift Series. Rencananya, event ini akan diselenggarakan reguler setiap tahun dan serinya akan dikembangkan lebih besar lagi ke beberapa negara.
Goodyear di Indonesia dan Filipina kabarnya kini juga tengah menyiapkan diri untuk menggelar ajang ini dalam waktu dekat. Meski belum bisa menyebut waktunya, Marketing Communication and Advertising Manager PT Goodyear Indonesia Tbk, Edwin CPP optimis Indonesia segera mampu unjuk gigi lebih kuat di Asia Pasifik. PT Goodyear Indonesia Tbk tengah merintis upaya untuk turut berkiprah menjadi bagian penyelenggaraan event ini di Indonesia. Artinya, tidak sekadar memupuk bakat-bakat baru asal tanah air untuk siap berlaga di level internasional, melainkan juga mensosialisasikan olahraga ini lebih luas lagi. Akankah harapan ini bisa terpenuhi? Kita nantikan saja!